INTERVIEW Setiap proses hipnotis dan
hipnoterapi selalu dimulai dengan percakapan antara hypnotist dan subyek. Tujuan
dari interview antara lain menjalin keakraban antara terapis dan klien,
memahami masalah klien, menentukan tujuan terapi, dan menjelaskan kepada klien
tentang prosedur terapi yang akan dilakukan. Pada saat interview, pasien
diharapkan tidak malu untuk bertanya tentang apa saja yang mengganjal di
hatinya agar proses hipnotis atau hipnoterapi dapat berlangsung lancar.
INDUKSI Induksi adalah cara yang digunakan oleh
hypnotist/hypnotherapist untuk membimbing klien menuju kondisi hipnotis. Ada
banyak cara yang bisa digunakan untuk induksi. Seorang hypnotist/hypnotherapist
harus memahami tipe pikiran kliennya sehingga dia bisa menggunakan teknik
induksi yang tepat. Seorang hypnotist/hypnotherapist tidak berhak memaksakan
hipnotis kepada orang lain. Syarat utama agar seorang klien bisa sembuh/berubah
melalui hipnotis yaitu klien harus punya keinginan untuk sembuh/berubah dari
dirinya sendiri, bukan karena paksaan orang lain.
DEEPENING Deepening merupakan kelanjutan dari induksi. Teknik
deepening digunakan untuk memperdalam level hipnotis yang dialami klien. Secara
sederhana kita bisa membagi level kondisi hipnotis menjadi light trance, medium
trance, deep trance atau somnambulism. Level somnambulism merupakan kondisi
ideal untuk terapi. Oleh karena itu, apabila setelah induksi klien ternyata
belum mencapai kondisi somnambulism, hypnotist/hypnotherapist perlu melakukan
deepening untuk membimbing klien menuju kondisi somnambulism.
TERAPI PIKIRAN Setelah klien mencapai level kedalam hipnotis yang
ideal, terapi pikiran akan dimulai. Bentuk terapinya bisa berupa pemberian
sugesti yang sudah dirancang sedemikian rupa atau menggali akar masalah untuk
dinetralisir pengaruhnya. Banyak hypnotist pemula yang kurang memahami bahwa
dalam melakukan hipnoterapi, ada teknik-teknik tertentu yang harus dikuasai.
Sering kali ada hypnotist pemula yang karena sudah bisa melakukan induksi dan
bisa memberi sugesti secara langsung (direct suggestion), maka dia merasa sudah
menguasai seluruh ilmu hipnotis. Padahal teknik induksi dan direct suggestion
hanyalah bagian kecil dari keseluruhan ilmu terapi hipnotis. Dalam beberapa
kasus, memberi sugesti secara langsung (direct suggestion) memang sangat
efektif dan bisa membuat klien mengalami perubahan drastis. Namun apabila
masalah yang dihadapi klien disebabkan oleh peristiwa traumatik di masa lalu,
maka diperlukan teknik terapi khusus seperti Age Regression, Time Line Therapy,
Hypnoanalysis, Forgiveness Therapy, Chair Therapy, atau teknik-teknik terapi
lainnya.
TERMINASI Inilah bagian yang saya suka. Karena begitu klien
membuka mata, saya sering melihat senyum yang ceria dan mata berbinar. Itulah
mengapa saya selalu ketagihan melakukan hipnoterapi. Membangunkan klien dari
hipnotis adalah hal yang paling mudah dan menyenangkan, lebih mudah dari membangunkan
anak-anak di hari libur. Anda tidak perlu takut kalau-kalau tidak bisa bangun
dari hipnotis. Sepanjang sejarah hipnotis, tidak satupun orang yang tidak bisa
bangun dari kondisi hipnotis. Proses hipnotis yang saya jelaskan di atas adalah
proses hipnotis formal pada umumnya dilakukan dalam hipnoterapi. Perlu Anda
catat bahwa proses hipnotis dalam kehidupan nyata tidak selalu sama seperti di
atas. Tentu saja akan terlalu teknik jika dijelaskan disini.
Bagi sobat yang ingin mengetahui sejarah hipnotis silahkan kunjungi link berikut sejarahhipnotis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar